Include & require Jika Anda berpengalaman dalam bahasa pemrograman C, Anda pasti familiar dengan perintah include yang hampir selalu muncul di awal kode program C. PHP memiliki dua macam fungsi untuk maksud yang sama, namun dengan karakteristik yang khas untuk masing masing fungsi. Fungsi yang pertama adalah fungsi include() dan yang kedua adalah fungsi require(). Anda dapat mencoba contoh berikut ini sebagai gambarannya.
<html>
<head>
<title>Persenjataan dan Perlengkapan Perang Enterprise</title>
</head>
<?php
// Standar Senjata Kapal Perang Kelas Galaxy require("torpedo.php"); require("laser.php");
// Standar Perisai Kapal Perang Kelas Galaxy include("shielding.php");
// Standar Mesin Penggerak Kapal Perang Kelas Galaxy include("impuls.php"); include("warp.php");
?>
<body>
LCAR: Cek kesiapan perlengkapan perang USS Enterprise NCC-1701-D <ol type="1"> <li> Torpedo :
<?php
echo $torpedo;
?>
<li>
Laser :
<?php
echo $laser;
?>
<li>
Perisai :
<?php
echo $shielding;
?>
<li>
Mesin Impuls :
<?php
echo $impuls;
?>
<li>
Mesin Warp :
<?php
echo $warp;
?>
</ol>
<br>
Commander La Forge, segera laporkan semua sistem persenjataan telah dicek dan berfungsi dengan baik. USS Enterprise siap menghadapi Kapal Romulan.
<br>
</body>
</html>
Simpan kode di atas dengan nama coba6.php dan panggil melalui browser. Hopla, akan kita dapatkan begitu banyak pesan kesalahan (error). Tentu saja, karena kita belum membuat file-file torpedo.php, laser.php, shielding.php, impuls.php, dan warp.php. Berikut ini adalah kode program untuk file-file tersebut. [torpedo.php] <?php $torpedo = "Four Bays Photon Torpedo";
?>
[laser.php]
<?php
$laser = "Six Laser Canons";
?>
[shielding.php]
<?php
$shielding = "EM Polarization Shielding";
?>
[impuls.php] [warp.php]
<?php
$impuls = "Federation Impulse Power System";
?>
<?php $warp = "Matter/Antimatter Reactor (Warp Core)";
?>
Setelah Anda menuliskan semua file yang dibutuhkan seperti contoh di atas, maka jika Anda memanggil program utamanya (coba6.php), PHP secara otomatis akan mengikutsertakan program-program lain yang ditentukan melalui require() dan include(), membaca variabel $torpedo, $laser, $shielding, $impuls, dan $warp, serta menampilkan isi atau nilai dari variabel tersebut pada halaman yang kita panggil. Apakah require() dan include() itu benar-benar sama cara kerjanya? Tentu saja tidak, sebab jika sama fungsinya tentu tidak selayaknya dibedakan fungsinya. Perbedaan mendasar antara kedua fungsi ini adalah:
. Fungsi require() akan selalu digantikan oleh isi dari file yang ditunjuk dalam fungsi ini dan tidak dapat digunakan dalam percabangan/perkondisian (seperti perkondisian "jika ini maka require file anu") , karena file yang ditunjuk akan selalu direferensi tanpa peduli kondisi struktur/aliran script. · Fungsi
. include() akan mengatur pembacaan file yang ditunjuk dapat sesuai dengan kondisi struktur/aliran script, sehingg fungsi ini dapat digunakan pada percabangan/perkondisian.
Melihat ciri-ciri di atas, require() akan sesuai digunakan untuk mereferensi file yang berisikan variabel dan fungsifungsi global yang digunakan pada seluruh bagian dari script utama. Sementara include() umumnya digunakan untuk menyisipkan kode program/script atau tag HTML pada program/script utama, misalkan untuk header atau footer setiap halaman dalam sebuah situs.
Catatan yang penting untuk kedua fungsi ini, parser PHP akan meninggalkan mode PHP dan kembali ke mode HTML standar pada saat membaca file yang ditunjukkan oleh kedua fungsi ini. Itu sebabnya pada contoh di atas, semua file yang ditunjuk oleh fungsi-fungsi ini selalu dimulai dengan tag
<?php
dan diakhiri dengan tag
?>
untuk mengembalikan mode file ke mode script PHP. Contoh penggunaan fungsi include() yang umum untuk header dan footer pada halaman HTML. <html>
<head>
<title>Title Halaman</title>
</head>
<body>
<?php
include("header.html");
?>
. . . . . isi halaman HTML . . . . . <br>
<?php
include("footer.html");
?>
</body>
</html>
Dengan misalnya header.html berisi: <table width="100%" bgcolor="#A0A0A0"> <tr> <td bgcolor="#0000F0" align="center">LCAR : USS Enterprise</td>
</tr>
</table>
dan footer.html berisi misalkan: <table width="100%" bgcolor="#A0A0A0">
<tr>
<td bgcolor="#0000F0" align="center">
<font size="-1">(c) United Federation of Planets.</font> </td>
</tr>
</table>
Dengan struktur halaman web seperti dicontohkan ini, maka kita dapat dengan mudah membuat keseragaman pada halaman-halaman situs/aplikasi yang kita bangun. Perubahan pada header dan footer dapat dilakukan dengan mengedit kedua file ini saja, tanpa perlu mengganti semua halaman situs/aplikasi yang telah dibangun. Bayangkan jika ada 100 halaman, tentu akan sangat memberikan kita waktu luang untuk bersantai daripada jika kita harus melakukan update halaman satu persatu untuk perubahan ini. Sampai di sini, kita telah belajar konsep membangun blok PHP, sedikit perintah dasar PHP untuk tampilan layar di browser, dasar-dasar variabel, operasi matematis sederhana, cara penyisipan file pada script PHP. Pengetahuan ini akan dipakai sebagai dasar untuk melanjutkan pelajaran bagaimana membuat dan mengoperasikan masukan lewat form HTML. Anda perlu bersabar menantikan bagian kedua dari tulisan ini.