Posted by : wiratama Minggu, 29 November 2015

7 sungai di cirebon tercemar limbah


Seluruh sungai di Kota Cirebon diketahui telah tercemar limbah rumah tangga dan industri. Tak hanya sepanjang aliran sungai, pencemaran bahkan telah sampai ke laut.
Berdasar pengujian terakhir yang dilakukan Agustus 2015, tujuh sungai besar di Kota Cirebon yang diuji menunjukkan kadar oksigen tarlarut yaitu Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD), serta kadar detergent terlarut yaitu Methylene Blue Active Substance (MBAS), jauh melebihi baku mutu.
Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cirebon menerima laporan dari pihak ketiga yang menguji kualitas ke tujuh air sungai tersebut. Di mana kadar COD dan BOD paling tinggi ditemukan terkandung dalam Sungai Sukalila yang mencapai 365,3 mg/l dari baku mutu COD 50 mg/l dan 107 mg/l dari baku mutu BOD 6 mg/l.
Ada pula Sungai Cikalong berkadar COD 301 mg/l dan BOD 12 mg/l. Sementara Sungai Suba terukur berkadar COD 109,3 mg/l dan kadar BOD 35 mg/l. Kadar MBAS tertinggi diketahui terukur di Sungai Suba 0,66 mg/l dari baku mutu 0,2 mg/l.
Untuk pengukuran air laut dilakukan di tiga titik yaitu sekitar Pelabuhan Cirebon, muara Sungai Sukalila, dan Pelabuhan Perikanan Kejawanan. Walau kadar BOD di atas baku mutu, pengukuran kedua malah menunjukkan telah terjadi penurunan.
Pada pengukuran kedua, kadar BOD di tiga titik tersebut masing-masing 19 mg/l, 26 mg/l dan 65 mg/l dari baku mutu 20 mg/l. Sementara pengukuran pertama di tiga titik tersebut 62 mg/l, 76 mg/l dan 65 mg/l.
Kepala KLH Kota Cirebon Agung Sedijono mengakui, dari hasil pengukuran terakhir Agustus lalu terdapat peningkatan kadar COD, BOD, dan MBAS yang signifikan dibanding pengukuran pertama pada Maret 2015.
"Pada pengukuran pertama, dari 26 parameter yang diukur di tujuh sungai yang diuji kualitas airnya, seluruhnya di bawah baku mutu," paparnya.
Namun begitu, kadar BOD pada Sungai Kedung Pane, Banjir Kanal, dan Cikalong, sedikit di atas baku mutu. Sungai Kedung Pane, sebutnya, terukur 8 mg/l, Banjir Kanal 12 mg/l, dan Cikalong 7 mg/l.
Kadar COD, jelasnya, merupakan kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. Sementara BOD berupa kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.
Pihaknya mengklaim belum mengetahui pasti penyebab lonjakan kadar oksigen terlarut di sungai-sungai se-Kota Cirebon. Namun dia memastikan, tingginya kadar COD, BOD, dan MBAS, menunjukkan rendahnya kualitas air sungai di Kota Cirebon akibat tercemar limbah domestik dan industri.
"Ini disebabkan perilaku warga yang menjadikan sungai sebagai tempat sampah, mulai sampah di sepanjang rumah, kamar mandi, toilet dan dapur. Masyarakat bukannya menjaga sungai sebagai sumber daya alam," tuturnya.
Selain perilaku umum masyarakat itu, pelaku industri kecil yang memanfaatkan sungai sebagai lokasi membuang limbah industrinya juga mempengaruhi kondisi sungai. Padahal, seharusnya pelaku industri kecil pun harus melengkapi diri dengan pengolahan limbah.
Dia mengaku, berbagai usaha telah dilaksanakan demi mendidik warga agar menghargai sungai. Hanya, hingga kini perilaku itu nyatanya sulit diubah. Industri kecil seperti pembuatan tempe, tahu, dan lainnya pun masih membuang limbah ke sungai.
Padahal, lanjut dia, sesuai ketentuan pembuang limbah ke sungai dapat dijatuhi sanksi, bahkan terancam dipidanakan. Untuk tingkat industri kecil, pengolahan limbah bisa dilakukan bersama-sama dengan membuat instalasi pengolahan limbah komunal.
Namun, katanya, langkah itu sulit dilakukan karena di kota tak mungkin bisa melokalisir industri kecil yang satu karakteristik dalam satu kawasan. Dia mengakui, mengubah perilaku masyarakat pasti sukar sehingga dibutuhkan kesabaran luar biasa mengingat diperlukan waktu lama, bahkan lintas generasi.
Sementara itu, Nurul (42) seorang warga Kelurahan/Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, mengharapkan salah satu sungai yang tercemar yakni Sukalila menjadi sungai yang bersih.
"Kalau sungai itu bersih, enak dipandang. Memang susah mengubah perilaku, tapi bukan hal yang mustahil," tegasnya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2025 FULBRING - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -